SEKILAS TENTANG PERKEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA - Kumpulan Materi
Breaking News
Loading...
Senin, 07 Mei 2018

SEKILAS TENTANG PERKEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

Kumpulan MateriDapat dinyatakan secara aksiomatik bahwa tidak ada organisasi yang bergerak dalam keadaan terisolasi. Artinya tidak ada organisasi yang boleh mengambil sikap tidak peduli terhadap apa yang teerjadi dlam lingkungan di mana ia bergerak. Salah satu konsekueni logis dari kenyataaan demiikian ialah bahwa manajemen sumber daya manusia pun harus sangat peka terhadap berbagai perubahan yang terjadi sekitar organisasi karena perubahan yang terjadi itu akan menimbulkan barbagai jenis tantangan yang harus dihadapi dan diatasi dengan baik. 

Berbagai jenis tantangan yang harus dihadapi dalam manajemen sumber daya manusia dapat bersifat eksternal, organisasional maupun profesional. 

Pemahaman tentang hakikat berbagai jenis tantangan tersebut dan penemuan berbagai teori sebagai instrumen menghadapinya secara efektif perlu dikaitkan dengan perspektif sejarah. Artinya harus diakui bahwa bidang manajemen sumber daya manusia bukanlah merupakan hal yang timbul dengan mendadak. Sejrah telah membuktikan bahwa sudah sejal lama manusia hidup berorganisasi meskipun belum pernah seintensif sekarang ini. Berarti sudah sejak lama pula manajemen sumber daya manusia dipraktekkan. 

Penelurusan kasual menunjukkan bahwa selama ribuan tahun jarang ditemukan organisasi di muka bumi ini, kecuali organisasi keagamaan dan pemerintah. Di bidang ekonomi, misalnya dalam kegiatan pertanian, perdagangan dan produksi, pusat kegiatan adalah keluarga. Dalam keadaan demikian tentunya tidak terasa kebutuhan untuk membentuk satuan kerja yang secara khusus mengelola sumber daya manusia. 

Perubahan besar terjadi berkat berbagai temuan teknologikal, seperti penemuan mesin uap oleh James Watt dan berbagai temuan lainnya yang pada gilirannya mengubah secara dramatik metode berproduksi dan berorganisasi. Tonggak sejarah yang teramat penting dalam hubungan ini ialah timbulnya Revolusi Industri I di Inggris yang tidak hanya mengubah caa berproduksi, akan tetapi juga menuntut penanganan sumber daya manusia yang berbeda pabrik tekstil, tambang dan berbagai pabrik lainnya memungkinkan produksi barang tertentu secara besar-besaran dengan memperkerjakan tenaga manusia dalam jumlah yang besar. 

Seperti telah disinggung di muka, para pemilik modal yang harus membeli peralatan yang mahal di satu pihak, di pihak lain mudahnya memperoleh tenaga kerja ketika ia cenderung berakibat pada perlakuan manusia yang tidak sesuai dengan harkat dan martabatnya. 

Memang tidak dapat disangkal bahwa ada pula para pemilik perusahaan pada waktu itu menyadari bahwa dengan makin meningkatnya mekanisasi produksi, tidak bisa tidak perhatian yang wajar harus diberikan pula pada sumber daya manusia yang terdapat dalam organisasi. Akan tetapi sorotan perhatian pada waktu itu – yaitu sekitar akhir abad ke sembilan belas – adalah terutama pada aspek penghasilan dalam arti upah dan gaji para karyawan, bukan pada perlakuan yang manusiawi dalam arti luas suatu hal yang menjadi sorotan utama dari manajemen sumber daya manusia sekarang ini. Para manajer yang mengambil sikap demikian mengangkat seseorang yang ketika itu dikenal dengan istilah “sekretaris kesejahteraan.” Tugas utama dari sekretaris kesejahteraan itu ialah memikirkan cara-cara perumusah kebutuhan ekonomi para pekerja dan mencegah jangan sampai para pekerja terebut membentuk serikat-serikat pekerja (buruh). Pada waktu itu pun telah mulai terlihat dan dirasakan bahwa para pekerja memerlukan bantuan dalam penanganan berbagai masalah yang berkaitan dengan kekaryaan mereka seperti pendidikan, perumahan dan kesehatan. Dengan lahirnya banyak organisasi yang berskala besar, para manajer puncak mereka bahwa mereka tidak lagi mampu dan tidak punya waktu untuk menangani sendii masalah-masalah kesejahteraan pada pekerja dan untuk itulah sekretais kesejahteraaan diangkat. Jadi dapat dikatakan bahwa para sekretaris kesejahteraan itulah yang menjadi 
“pelopor” keberadaan tenaga-tenaga spesialis dalam manajemen sumber daya manusia









Sumber: Siagian, Sondang P. (2016). Manajemen sumber daya manusia. Jakarta: Bumi Aksara. (Hal.35-37)

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

 
Toggle Footer