Jika dilihat dari kerusakan otak, bisa terjadi pada saat sebelum lahir, saat lahir, dan sesusah lahir.
a. sebelum lahir (pre-natal)
· Pada saat hamil ibu hamil mengalami trauma atau terkena infeksi/penyakit sehingga otak bayi pun ikut terserang dan menimbulkan kerusakan. Misalkan infeksi, sypilis, rubela dan typhus abdominolis;
· Terjadinya kelainan pada kehamilan sehingga menyebabkan peredaran darah terganggu, tali pusat tertekan, dan pembentukan saraf-saraf dalam otak pun ikut terganggu;
· Bayi di dalam kandungan terkena radiasi secara langsung. Sedangkan, anda tahun bahwa radiasi langsung dapat memengaruhi sistem saraf pusat sehingga struktur maupun fungsinya terganggu;
· Ibu yang sedang mengandung mengalami trauma (kecelakaan) yang dapat mengakibatkan terganggunya pembentukan sistem saraf pusat. Misalnya, ibu jatuh dan perutnya memebentur yang cukup keras dan secara kebetulan menggangu kepala bayi, maka dapat merusak sistem sadraf pusat.
b. Faktor keturunan;
c. Usia ibu pada saat hamil;
d. pendarahan pada waktu hamil; dan
e. keguguran yang dialami ibu.
f. Saat kelahiran
- Akibat proses kehamilan yang terlalu lama sehingga bay kekurangan oksigen. Kekurangan oksigen dapat menyebabkan terganggunya sistem metabolisme dalam otak bayi, akibatnya jaringan otak mengalami kerusakan;
- Pemakaian alat bantu, seperti yang pada saat proses melahirkan dapat merusak jaringan saraf otak bayi; dan
- Pemakaian obat bius yang berlebihan pada ibu yang melahirkan dengan caesar dapat memengaruhi sistem persarafan ataupun fungsinya.
- Kecelakaan/trauma kepala amputasi;
- Infeksi penyakit yang menyerang otak;
- Anoxia/hipoxia; dan
- Trauma
Sumber: Smart A. (2010). Anak cacat bukan kiamat: metode pembelajaran & terapi untuk anak berkebutuhan khusus. Yogyakarta: Katahati. (Hal. 46-48)
0 komentar:
Posting Komentar