DISTRIBUSI TOKSIKAN - Kumpulan Materi
Breaking News
Loading...
Senin, 20 November 2017

DISTRIBUSI TOKSIKAN

Kumpulan MateriKadar toksikan yang terkandung dalam darah tergantung pada cairan plasma, cairan interstitial dan cairan intraceluler. Setelah toksikan memasuki darah akan didistriusi dengan cepat ke seluruh tubuh. Laju distribusi akan menuju ke setiap organ di dalam tubuh.

Mudah tidaknya zat kimia melewati dinding kapiler dan membrane sel dan suatu jaringan sangat ditentukan oleh aliran darah ke organ tersebut.

Bagian Tubuh yang Berhubungan dengan Distribusi Toksikan

Protein plasma

Protein plasma dapat mengikat senyawa asing dan beberapa komponen fisiologis normal dalam tubuh peningkatan bahan kimia pada protein plasma mempunyai arti penting dalam toksikologi karena beberapa raksi racun dapat dihasilkan jika agen dipindahkan dari protein plasma.

Liver dan ginjal

Organ liver dan ginjal tersebut memiliki kapasitas yang lebih tinggi dalam mengikat bahan kimia. Sehingga bahan kimia lebih banyak terkonsentrasi pada organ ini jika dibandingkan dengan organ lainnya. Hal ini berhubungan dengan fungsi kedua organ ini dalam mengeliminasi toksikan dalam tubuh. Ginjal dan liver mempunyai kemampuan untuk mengeluarkan toksikan. Organ liver cukup tinggi kapasitasnya dalam proses bitransformasi toksikan.

Lemak

Jaringan lemak merupakan tempat penyimpanan yang penting bagizat yang larut dalam lemak seperti chlordane, DDT, poly chlorinated biphenyl (PCB), dan polybrominated biphenyl (PBB). Zat ni disimpang dalam jaringan lemak dengan pelarut yang sederhana dalma lemak netral. Lemak netral ini kira-kira 5-% dari berat badan pada orang ang gemuk dan 20% dari orang yang kurus.

Toksikan yang daya larutnya tinggi dalam lemak memungkinkan konsentrasinya rendah dalam target organ, sehingga dapat dianggap sebagai mekanisme perlindungan. Toksisitas zat tersebut pada orang yang gemuk menjaid lebih rendah jika dibanding dengan orang yang kurus.

Tulang

Tulang dapat berfungsi sebagai tempat penyimpanan untuk senyawa seperti Flourida, Pb, dan strontium. Untuk beberapa toksikan, tulang merupakan tempat penyimpanan utama, contohnya 90% dari Pb dalam tubuh ditemukan pada skeleton. Penyimpanan toksikan pada tulang dapat atau tidak mengakibatkan kerusakan. Contoh: Pb tidak toksik pada tulang, tetapi penyimpanan Flourida dalam tulang dapat menunjukkan efek kronik (skeletal fluorosis).







Sumber: Mukono H. J. (2005). Taksikologi Lingkungan. Surabaya: Airlangga University Press. (Hal 21-22).

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

 
Toggle Footer